Langsung ke konten utama

Gowes Reuni Bersama Teman Lama ke Coban Jahe

Akhirnya ada kesempatan untuk meluangkan kata-kata yang ada dipikiran ini ke dalam sebuah tulisan. Kisah gowes ekspedisi masih berlanjut, kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang kisah jelajah Coban Jahe bersama rekan-rekan 'Sepeda Kita'. Setelah bulan Juni lalu saya sering nge-gowes sendirian, kali ini saya bergabung dengan teman-teman yang juga punya passion sama yaitu suka sepedaan tapi tak punya klub. Temannya teman-teman yang akhirnya jadi teman bersepeda ria, grup WA dengan nama 'Sepeda Kita' pun akhirnya terbentuk. Dengan adanya 'Sepeda Kita' ini, kita jadi sering gowes bareng keliling kota Malang dan meng-explore tempat-tempat yang belum dikunjungi.
Sepeda narsis

Janjian lewat grup WA, akhirnya terkumpul-lah teman-teman yang mau ikut diajak gowes ke arah Tumpang. Meskipun yang punya waktu luang di hari Sabtu itu cuma 4 orang, kami tetap berangkat. Kali ini tujuannya adalah Coban Jahe di daerah Jabung. Secara administratif Coban Jahe terletak di dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kab Malang. Kalau dari kota Malang kira-kira jaraknya sekitar 23 KM.
 

hey, itu aku!
Pagi itu hari Sabtu, kami berempat berkumpul pada titik pertemuan di Pemandian Wendit. Hari itu merupakan pertemuan pertama saya dengan Panji dan Angga setelah sekian tahun tak saling jumpa. All set up and ready kami pun berangkat menuju timur menanjak ke arah Tumpang. Gulang tampak beringas mengendarai tunggangannya, coba kalau hari itu Badak juga ikut bakal terjadi adegan balapan di sepanjang jalan. Setelah melewati pasar Pakis, jalanan semakin menanjak tapi tak terlalu curam ( jalur Bedengan masih juara ). Jalur menuju ke Coban Jahe terpampang nyata dan jelas, jadi tidak usah khawatir untuk kesasar. Memasuki gerbang 'Selamat Datang di Kota Tumpang' ada pertigaan dan kami belok ke kiri mengikuti petunjuk, dari sini jarak yang ditempuh masih 9 KM lagi. Jangan takut untuk bertanya pada penduduk sekitar jika kita bingung. Di sepanjang perkampungan, kita bakal menjumpai kripik-kripik singkong yang dijemur. Tak hanya itu, pemandangan yang disuguhkan seperti deretan petak-petak sawah dan perkebunan penduduk akan jadi hidangan yg bisa memanjakan mata. 

Setelah melewati jalan aspal tibalah nanti di pertigaan antara petunjuk ke Coban Siung dan jalan makadam, ambil jalan makadam ke arah tegalan. Sebelum sampai ke area Coban Jahe, kita akan melewati area Makam Pahlawan Kali Jahe. Asal-usul adanya makam pahlawan ini adalah untuk menghormati para tentara yang telah gugur di daerah tersebut. Nama Jahe dulunya berasal dari bahasa Jawa 'Pejahe' yang artinya meninggal dunia. Jaman dahulu ada satu regu tentara TNI yang dikomandoi oleh Ali Murtopo, mereka berjuang melawan pemerintah Belanda dan tewas di daerah tersebut. Itulah sedikit sejarah dari Makam Pahlawan Kali Jahe. 
Makam Pahlawan Kali Jahe
Tiduran di Hammock




















Dari Makam Pahlawan ini perjalanan masih terus menanjak, cuma sedikit nanjaknya sebelum sampai di lokasi Wisata Coban Jahe. Ada bilik loket tapi sepertinya jarang digunakan di hari-hari biasa. Kemungkinan loket karcis ini cuma beroperasi pada hari Minggu saja. Yang menarik perhatian saya waktu ke area lokasi ini bukan air terjunnya, mata langsung tertuju pada hammock yang menggantung di antara pepohonan. Sejenak berleha-leha di atas hammock jadi surga tersendiri setelah lelah menggowes sepeda. Pemandangan indah di depan mata, suara air gemericik serta taman bunga yang telah ditata sedemikian rupa. Awesome! ada yang seperti ini loh di sekitar Malang. I feel free.... bunga-bunga ala Syahrini seakan bisa diparodikan di tempat ini. 

Angga, Gulang dan Panji 
Belum afdol rasanya kalau ke Coban tidak menikmati dingin airnya, kami pun turun ke bawah dan berpose bersama sepeda yang telah kami tunggangi. Lupa deh sama lelah dan jauhnya perjalanan menuju tempat tersebut. Inilah gowes pertama saya bersama teman-teman menjelajah Coban Jahe. Pesona air terjun ini rupanya masih mampu membuat saya dan rekan-rekan yang lain mencoba rutenya kembali. Terbukti, selang beberapa minggu kemudian, saya beserta personil yang lebih banyak gowes lagi ke sana.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak

Postingan populer dari blog ini

Gunung Lawu, Perjalanan Malang - Basecamp Cemoro Sewu Magetan

Akhirnya berhasil nge-check list satu gunung lagi yang berhasil dikunjungi. Sudah sejak lama sebenarnya ingin mencoba trek pendakian Gunung Lawu. Dalam setahun mungkin bisa 2-3 kali saya berkunjung ke kota Magetan, liburan ke rumah Raras. Guratan punggungan Gunung Lawu tiap pagi selalu seolah mengawe-awe minta untuk didaki dan pada awal bulan April 2018 kemarin kesempatan itu datang. Cuti sudah ACC, peralatan lengkap tinggal berangkat. Pendakian kemarin itu saya ditemani oleh mas Indra, meski minta ditemani dengan terpaksa untungnya beliau mau saja. Masih jadi PR buat saya untuk melakukan solo hiking. Saya harus belajar mandiri dan lebih berani untuk bepergian seorang diri.  Jumat, 30 Maret 2018 Tanggal merah di hari Jumat ini kami melakukan perjalanan darat dari Malang menuju Magetan. Kelar sepeda motor diparkir di kantor, kami berjalan menuju Terminal Arjosari dan naik bis jurusan Surabaya. Kami naik bus Restu Panda dengan tarif Rp 15.000/org dan turun di Terminal B...

Pendakian Gunung Gede Lintas Jalur Putri - Cibodas

Pertengahan tahun 2019 bisa jadi salah satu momen yang nggak akan saya lupakan. Tepat di bulan Juli, saya menyandang status pengangguran yang untungnya hanya bertahan satu bulan saja. Agustus akhir saya bertolak ke ibukota dan mencoba peruntungan disana. Dua bulan beradaptasi dengan kehidupan ibukota yang super cepat membuat saya sedikit merindukan nuansa kedamaian di alam.  Janjian tanpa ribet dengan mantan teman kantor di Malang yang kebetulan sedang dapat tugas di Jakarta. Hari itu kita jalan bertiga, saya, Ibor dan Abi. Sepulang dari kerja kita janjian untuk ketemu di Stasiun Manggarai pukul 7 malam. Perjalanan KRL dari Jakarta - Bogor menghabiskan waktu kira-kira 2 jam. Sampai di Stasiun Bogor, kita sudah janjian dengan travel yang akan mengantarkan kita ke basecamp di Gunung Putri dan minta dijemput di Basecamp Cibodas pada hari Minggu. Kalau ingin mendaki ke gunung sekarang enak, tinggal cari info travel antar-jemput bisa cuss berangkat tanpa harus mikir mau ...

sejarah musik SKA

Untuk mempelajari sejarah musik ska, kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska. Perang Dunia II adalah yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II dan terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962, Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika dan musiknya mulai terefleksi dalam optimisme baru dan aspirasi rakyat yang liberal. Sejak tahun 40-an, Jamaika telah mengadopsi dan mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra, dengan trombonisnya, Don Drummond dan master gitarisnya Ernest Ranglin, terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika, seperti Count Ba...