Langsung ke konten utama

Tambah Teman di Gebyar Asyiiik 2015 Blitar bareng Armada & Zaskia Gotix


Kalau bukan karena ajakan dari mbak Nengbiker mungkin saya nggak akan merasakan ikut liputan Gebyar Asyik 2015 yang diadakan Sampoerna Kretek tahun ini di Blitar. Jumat malam briefing sama perwakilan dari panitia dan bertemu dengan teman-teman blogger Malang. Mbak Nengbiker memperkenalkan teman-temannya yang cowok semua, ada mas Sandynata, Nugraha dan Yaniko. Sebenarnya sudah lama jadi blogger tapi nggak pernah ikutan acara kumpul blogger, untungnya ada mbak Nengbiker yang jadi jembatan pertemanan kami.


Sabtu, 25 April 2015 
Tepat pukul 12 siang rombongan kami berangkat dari Malang menuju ke Blitar tepatnya ke acara Gebyar Asyik 2015 yang digelar di Lapangan Satriyan, Kanigoro Blitar. Acara serupa sudah digelar sebelumnya di kota Mojokerto dan sukses menghibur 14.500 warga sana. Blitar menjadi kota kedua dan masih menyisakan 2 kota lagi yaitu di Sukabumi 9 Mei 2015 dan Purwokerto 8 Agustus 2015. Ini merupakan pertama kalinya Gebyar Asyiiik digelar di Blitar.

Tahun ini Gebyar Asyiiik 2015 mengusung tema pertemanan yang melibatkan berbagai komunitas pengrajin lokal Jawa Timur seperti Komunitas Pengrajin Kerang Kenjeran dari Surabaya, Komunitas Kerajinan Bambu Kediri, Komunitas Pengrajin Batu Akik dan Batik Tulis Blitar dll. Riuh bin rame semua tumplek blek di lapangan sore itu. Acara Gebyar Asyiiik ini memang difokuskan untuk mengangkat kembali nilai-nilai kearifan lokal dengan semangat pertemanan. Senangnya melihat orang-orang guyub rukun seperti ini. Ada banyak booth-booth game interaktif super asyik yang bisa diikuti pengunjung seperti Labirin Asyik, Gaya Asyik, Pojok Asyik dan masih banyak permainan asyik lainnya.

Permainan Karambol

Permainan Catur 
Labirin Asyiiik

Games Hole in the wall
Setelah istirahat makan siang di tenda media, kami langsung berkeliling area dan menikmati sore selow di lapangan Satriyan. Cuaca sore yang crispy, pura-pura menikmati acara layaknya di Coachella Fest hehe. Meski kondisi lapangan sedikit becek tak mengurangi antusias kami untuk berkeliling. Booth pertama yang menarik perhatian saya adalah Bazaar Asyik. Ada banyak kerajinan dari komunitas pengrajin dijual di tenda ini. Harganya nggak terlalu mahal dan terjangkau kantong, lumayanlah bisa beli beberapa untuk oleh-oleh. Mbak Nengbiker langsung beli asbak berkilau dari Komunitas Pengrajin Kerang Kenjeran sedangkan saya lebih memilih beli mini jimbe buat oleh-oleh pulang ke Malang.

Stand Bazaar Asyiiik Kerajinan Kerang Kenjeran

Kerajinan Jimbe

Nyobain batu akik dari Kanigoro 

Sore itu di panggung kecil ada penampilan dari Etnik Nusantara, band ini unik sekali karena memadukan musik modern dengan tradisional. Awalnya sih di depan panggung sepi pada malu-malu buat berjoget ria tapi lama-lama crowdnya makin penuh setelah mbak biduan datang. Aaahh wanita selalu bisa menjadi magnet penarik massa. Semifinal Lomba Joged Asyik pun digelar dengan lagu 'Goyang Dumang' dan 'Jingle Asyik' yang diulang-ulang. Usai lomba joged sekitar pukul 5 sore, acara ditutup dengan pertunjukan Reog Ponorogo.




Break magrib, kami kembali ke tenda media dan istirahat sambil berhaha-hihi. Saling bertukar informasi, ngobrol kesana kemari dan ternyata teman blogger baruku ini temannya temenku. Sempit sekali ternyata dunia ini. 

Pukul setengah 7 ada acara Ngobrol Asyik yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi yang pertama bersama MC Ronal Surapraja, Rina Nose dan juga perwakilan dari komunitas pengrajin yang saat itu diwakili oleh mas Tri ( Komunitas Reog Ponorogo ), mas Arif ( Komunitas Kerang Kenjeran ) serta mas Seno selaku penggiat komunitas. Dalam sesi pertama ini banyak membahas tentang pesan kesan para komunitas setelah mengikuti serangkaian Gebyar Asyiiik. Sesi kedua Ngobrol Asyik diisi oleh para Personel Armada dan Perwakilan Kilau Indonesia.
Mas Arif, Mas Tri, Rina Nose, Mas Seno dan Ronal

Malam menjelang dan hujan pun turun dengan intensitas sedang. Lapangan yang tadinya becek jadi semakin becyeekk. Tapi meskipun kondisi cuaca malam itu tak bersahabat, antusias pengunjung masih tetap on fire untuk bergoyang. Penampilan malam itu dibuka oleh artis kenamaan Jawa Timur, Nurbayan. "Pokok e njoged pokok e njoged" nggak ngerti lagunya yang penting njoged asyiik aja. Suasana makin panas ketika Zaskia Gotik naik ke atas panggung. Baru kali ini saya lihat si Neng manggung secara live, biasanya cuma bisa lihat di layar kaca doang. Ternyata, si Eneng yang dulu pernah punya hubungan dengan Vicky Prasetyo ini orangnya asyiiik banget. Body-nya bohai orangnya cantik dan satu yang bikin saya respect sama dia adalah dia itu totalitas dalam menghibur penontonnya meskipun harus hujan-hujanan. Jempol dua buat kamu Neng, kamu sukses bikin 'panas' warga Blitar. Malam itu Zaskia Gotix sukses menggoyang warga Blitar dengan tembang-tembang andalannya seperti 'Cukup 1 Menit', '1000 Alasan', '1 Jam' serta lagu-lagu yang dipopulerkan Cita Citata 'Aku Mah Apa Atuh, 'Goyang Dumang' dan 'Sakitnya Tuh Disini'. 
Zaskia Gotix tampil maksimal

Tak peduli hujan mengguyur, pengunjung makin ramai ketika panggung menampilkan Armada. Band yang digawangi oleh Rizal dkk ini ternyata punya fanbase yang lumayan banyak di Blitar. Pasukan Armada kompak menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan Armada. Total ada 12 lagu yang mereka nyanyikan malam itu seperti 'Buka Hatimu', 'Pemilik Hati', 'Mabuk Cinta', 'Pergi Pagi Pulang Pagi' dan yang jadi lagu penutupnya adalah 'Mau Dibawa Ke Mana'.
Rizal Armada beraksi 

Mau dibawa ke mana ya Gebyar Asyiiik ini? semoga saja tahun depan setelah tema pertemanan akan ada tema persaudaraan atau persahabatan yang merangkul komunitas lebih besar lagi. Seru banget bisa nambah teman lewat Gebyar Asyiiik :shakehand:


Komentar

  1. pertemanan aja luas, apalagi dunia blogger.
    keep writing, jom!

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak

Postingan populer dari blog ini

Gunung Lawu, Perjalanan Malang - Basecamp Cemoro Sewu Magetan

Akhirnya berhasil nge-check list satu gunung lagi yang berhasil dikunjungi. Sudah sejak lama sebenarnya ingin mencoba trek pendakian Gunung Lawu. Dalam setahun mungkin bisa 2-3 kali saya berkunjung ke kota Magetan, liburan ke rumah Raras. Guratan punggungan Gunung Lawu tiap pagi selalu seolah mengawe-awe minta untuk didaki dan pada awal bulan April 2018 kemarin kesempatan itu datang. Cuti sudah ACC, peralatan lengkap tinggal berangkat. Pendakian kemarin itu saya ditemani oleh mas Indra, meski minta ditemani dengan terpaksa untungnya beliau mau saja. Masih jadi PR buat saya untuk melakukan solo hiking. Saya harus belajar mandiri dan lebih berani untuk bepergian seorang diri.  Jumat, 30 Maret 2018 Tanggal merah di hari Jumat ini kami melakukan perjalanan darat dari Malang menuju Magetan. Kelar sepeda motor diparkir di kantor, kami berjalan menuju Terminal Arjosari dan naik bis jurusan Surabaya. Kami naik bus Restu Panda dengan tarif Rp 15.000/org dan turun di Terminal B...

Pendakian Gunung Gede Lintas Jalur Putri - Cibodas

Pertengahan tahun 2019 bisa jadi salah satu momen yang nggak akan saya lupakan. Tepat di bulan Juli, saya menyandang status pengangguran yang untungnya hanya bertahan satu bulan saja. Agustus akhir saya bertolak ke ibukota dan mencoba peruntungan disana. Dua bulan beradaptasi dengan kehidupan ibukota yang super cepat membuat saya sedikit merindukan nuansa kedamaian di alam.  Janjian tanpa ribet dengan mantan teman kantor di Malang yang kebetulan sedang dapat tugas di Jakarta. Hari itu kita jalan bertiga, saya, Ibor dan Abi. Sepulang dari kerja kita janjian untuk ketemu di Stasiun Manggarai pukul 7 malam. Perjalanan KRL dari Jakarta - Bogor menghabiskan waktu kira-kira 2 jam. Sampai di Stasiun Bogor, kita sudah janjian dengan travel yang akan mengantarkan kita ke basecamp di Gunung Putri dan minta dijemput di Basecamp Cibodas pada hari Minggu. Kalau ingin mendaki ke gunung sekarang enak, tinggal cari info travel antar-jemput bisa cuss berangkat tanpa harus mikir mau ...

sejarah musik SKA

Untuk mempelajari sejarah musik ska, kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska. Perang Dunia II adalah yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II dan terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962, Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika dan musiknya mulai terefleksi dalam optimisme baru dan aspirasi rakyat yang liberal. Sejak tahun 40-an, Jamaika telah mengadopsi dan mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra, dengan trombonisnya, Don Drummond dan master gitarisnya Ernest Ranglin, terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika, seperti Count Ba...