Langsung ke konten utama

Pengalaman Uji Jaringan 4G LTE Pakai Smartfren Andromax Qi di Malang


Rabu, 29 Juli 2015

Selamat datang di era internet anti lelet! Jika saat bulan Ramadan lalu, kami, tim Blogger Malang diperkenalkan dengan produk MiFi (theatering hotspot WiFi) dari Smartfren yang memakai jaringan 4G LTE, kali ini kami menjajal handset berupa smartphone Andromax Qi. Perwakilan dari Blogger Malang ada Nengbiker, Sandynata, Yaniko, Graha, Haqqi dan saya. Jam 10 kami semua berkumpul di Hotel Atria untuk mendapatkan breafing mengenai Network Drive Test 4G LTE. Bagaimana cara kami menguji kecepatan 4G? Ternyata kami semua diberi Andromax Qi secara cuma-cuma
.

PT. Smartfren Telecom Tbk sedang gencar memberikan layanan 4G LTE di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Rangkaian Network Drive Test ini sebelumnya sudah dilaksanakan di Denpasar, Bali dan Batam, Kepulauan Riau. Kemarin juga sempat dilakukan di Surabaya dan sekarang giliran di kota Malang. Kegiatan ini menjadi ajang pembuktian terkait kesiapan Smartfren sebelum dilakukan peluncuran komersial layanan 4G LTE.

“Smartfren akan memaksimalkan kesiapan jaringan 4G LTE di kota Surabaya dan Malang pada network test drive ini. Sehingga diharapkan nantinya performa 4G LTE kami dapat tampil maksimal saat resmi diluncurkan ke masyarakat.” Kata Munir S.P, Head of Network Special Project Smartfren.
Jaringannya sudah 4G loh :)

Siang itu kami semua bersama teman-teman media yang diundang keliling kota Malang dengan mengendarai bis. Tugas kami cuma disuruh mainin smartphone, mulai deh update twitter, facebook, path, instagram, youtube sampai menguji kecepatan pakai aplikasi Ookla Speedtest. Kecepatan yang didapat di setiap titik-titik di kota Malang ternyata berbeda. Paling tinggi di daerah Jl. Letjen S Parman bisa sampai 34 Mbps dan yang paling rendah saat itu di daerah stadion Gajahyana yang hanya 1,5 Mbps.

Kak Sandy lagi nunjukin buka Youtube ga pake buffering
Rangkaian kegiatan Network Test Drive 4G LTE ini disinergikan pula dengan program Community Development. Di kota Surabaya dan Malang, Smartfren menyelenggarakan workshop dengan tema ‘Pemanfaatan Smartphone & Teknologi 4G LTE di Bidang Pendidikan’. Acara workshop ini dihadiri oleh para guru dari perwakilan sekolah yang telah dipilih. Kunjungan pertama di kota Surabaya pada tanggal 28 Juli 2015, bertempat di SMAN 1 Surabaya dan diikuti oleh perwakilan guru dari SMAN 2, SMAN 5, SMAN 6 dan SMAN 9 Surabaya. Sedangkan di kota Malang dilaksanakan tanggal 29 Juli 2015 yang berlokasi di SMPK Frateran dan diikuti oleh SMK Shalahuddin, SMPK Mardiwiyata, dan SMPN 3 Malang . Smartfren memberikan donasi berupa modem MiFi bagi perwakilan sekolah yang ikut hadir dalam acara workshop.

“Comunity Development kali ini diadakan di sekolah dengan mendatangkan perwakilan para pengajar beberapa sekolah terpilih. Dengan adanya kegiatan ini Smartfren menjadi bagian dalam upaya mencerdaskan generasi penerus bangsa yang saat ini sudah tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan internet,” tutur Roberto Saputra, Direktur Smartfren.

Perwakilan guru dari sekolah-sekolah di Malang
Siang itu rombongan bis mampir sebentar di SMPK Frateran untuk melihat langsung acara workshop tersebut. Ini kali pertama saya masuk ke komplek SMPK Frateran. Bangunan lawas peninggalan Belanda ini masih terjaga keasliannya.Mencoba speed test pakai Ookla dan hasilnya lumayan.

Selesai mampir di acara workshop dan pemberian donasi, rombongan lanjut keliling kota Malang lagi. Perjalanan keliling kota Malang kali ini lebih seru karena ada Bapak Guide yang bercerita tentang sejarah asal muasal nama daerah yang ada di kota Malang. Berasa jadi turis lokal di kota sendiri jadinya. Jadi tahu tentang asal daerah Klojen, dulunya diambil dari kata Lodge. Rompal jadi lapangan Rampal dan Celaket dari kata celaka.

Perjalanan network test drive berhenti di Padi Resto, di tempat ini kami membahas hasil dari keliling kota Malang yang telah kami jalani. Tampak jelas bahwa ternyata di beberapa titik di kota Malang kecepatan download dan upload berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi PR bagi Smartfren untuk terus membenahi agar semua area di kota Malang bisa tercover dengan baik. Selain membahas tentang hasil network test drive, Smartfren juga memperkenalkan produk smartphone Andromax yang mendukung jaringan 4G LTE. Ada 5 produk Andromax yang diperkenalkan yaitu Andromax R, Andromax Q, Andromax Qi, Andromax Es dan Andromax Ec. 
Sebelum acara selesai kami menyempatkan untuk mengabadikan foto bersama Pak Robert, Pak Cahyadi, Pak Munir dan para petinggi PT. Smartfren Tbk yang lain. Semoga kedepannya makin banyak area di Malang yang bisa tercover dengan jaringan 4G, kalau bisa sih sampai ke Kabupaten Malang. Yuk saatnya beralih ke 4G karena sekarang #Malang4GReady !!!

nb: Untuk info lebih lanjut kalian bisa kunjungi www.smartfren.com 


Komentar

  1. Cek di Nanjep, Lil!
    Batu sudah ada lho di tuitnya Graha

    BalasHapus
  2. Kepanjen sudah 4G mbak Neng, kerja dari rumah lancar jaya jadinya

    BalasHapus
  3. Kepanjen sudah 4G mbak Neng, kerja dari rumah lancar jaya jadinya

    BalasHapus
  4. MAs, di Poncokusumo , tumpang bisa ke cover gak ? Aku liat di coverage nya Smartfren sendiri​ sih warna kuning. Nggak warna oranye,

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak

Postingan populer dari blog ini

Gunung Lawu, Perjalanan Malang - Basecamp Cemoro Sewu Magetan

Akhirnya berhasil nge-check list satu gunung lagi yang berhasil dikunjungi. Sudah sejak lama sebenarnya ingin mencoba trek pendakian Gunung Lawu. Dalam setahun mungkin bisa 2-3 kali saya berkunjung ke kota Magetan, liburan ke rumah Raras. Guratan punggungan Gunung Lawu tiap pagi selalu seolah mengawe-awe minta untuk didaki dan pada awal bulan April 2018 kemarin kesempatan itu datang. Cuti sudah ACC, peralatan lengkap tinggal berangkat. Pendakian kemarin itu saya ditemani oleh mas Indra, meski minta ditemani dengan terpaksa untungnya beliau mau saja. Masih jadi PR buat saya untuk melakukan solo hiking. Saya harus belajar mandiri dan lebih berani untuk bepergian seorang diri.  Jumat, 30 Maret 2018 Tanggal merah di hari Jumat ini kami melakukan perjalanan darat dari Malang menuju Magetan. Kelar sepeda motor diparkir di kantor, kami berjalan menuju Terminal Arjosari dan naik bis jurusan Surabaya. Kami naik bus Restu Panda dengan tarif Rp 15.000/org dan turun di Terminal B...

Pendakian Gunung Gede Lintas Jalur Putri - Cibodas

Pertengahan tahun 2019 bisa jadi salah satu momen yang nggak akan saya lupakan. Tepat di bulan Juli, saya menyandang status pengangguran yang untungnya hanya bertahan satu bulan saja. Agustus akhir saya bertolak ke ibukota dan mencoba peruntungan disana. Dua bulan beradaptasi dengan kehidupan ibukota yang super cepat membuat saya sedikit merindukan nuansa kedamaian di alam.  Janjian tanpa ribet dengan mantan teman kantor di Malang yang kebetulan sedang dapat tugas di Jakarta. Hari itu kita jalan bertiga, saya, Ibor dan Abi. Sepulang dari kerja kita janjian untuk ketemu di Stasiun Manggarai pukul 7 malam. Perjalanan KRL dari Jakarta - Bogor menghabiskan waktu kira-kira 2 jam. Sampai di Stasiun Bogor, kita sudah janjian dengan travel yang akan mengantarkan kita ke basecamp di Gunung Putri dan minta dijemput di Basecamp Cibodas pada hari Minggu. Kalau ingin mendaki ke gunung sekarang enak, tinggal cari info travel antar-jemput bisa cuss berangkat tanpa harus mikir mau ...

sejarah musik SKA

Untuk mempelajari sejarah musik ska, kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska. Perang Dunia II adalah yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II dan terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962, Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika dan musiknya mulai terefleksi dalam optimisme baru dan aspirasi rakyat yang liberal. Sejak tahun 40-an, Jamaika telah mengadopsi dan mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra, dengan trombonisnya, Don Drummond dan master gitarisnya Ernest Ranglin, terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika, seperti Count Ba...