Langsung ke konten utama

Menikmati Senja Di Sebuah Gubug Pematang Sawah

Yap, aku harus belajar lebih 'endel' lagi dalam dunia maya. Sudah bertahun-tahun akun-akun socmedku dihinggapi sarang laba-laba. Saatnya bersih-bersih dan produktif lagi. You know what? kalau kalian sadar, pada kalimatku itu aku memakai kata pengulangan. Ngomong kok diulang ngomong kok diulang ulang ngomong kok diulang ulang? 

Kemarin sore saat mau ke tempat farewell party-nya mbak Nana di Bacem Bu Rita aku melenceng sedikit ke sepetak sawah di belakang perumahan Araya. Jalan setapak di pinggir jalan raya itu mengarahkanku ke sebuah petak sawah tak jauh dari Bacem Bu Rita. Melompati sungai berjalan di pematang sawah hingga sampailah pada sebuah gubug kecil tempat Pak Tani biasa istirahat.
Pancaran senja sore itu sedang bagus-bagusnya hingga aku terpesona. Semilir angin yang membuai rambutku juga makin nakal menjeratku untuk tak beranjak. Sejenak melepas penat dan melupakan asa hingga aku lupa waktu. Adzan magrib meraung-raung tanda aku harus beranjak ke tempat meeting point bersama The Superknight Writers. Ini nih pemandangan yang disuguhkan oleh gubug yang menghadap ke timur itu, Semeru bro! tapi sayang sore itu sedang tertutup mendung


Well, sekian dulu report explore geje dari saya. See you di #alonealone episode yang lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Lawu, Perjalanan Malang - Basecamp Cemoro Sewu Magetan

Akhirnya berhasil nge-check list satu gunung lagi yang berhasil dikunjungi. Sudah sejak lama sebenarnya ingin mencoba trek pendakian Gunung Lawu. Dalam setahun mungkin bisa 2-3 kali saya berkunjung ke kota Magetan, liburan ke rumah Raras. Guratan punggungan Gunung Lawu tiap pagi selalu seolah mengawe-awe minta untuk didaki dan pada awal bulan April 2018 kemarin kesempatan itu datang. Cuti sudah ACC, peralatan lengkap tinggal berangkat. Pendakian kemarin itu saya ditemani oleh mas Indra, meski minta ditemani dengan terpaksa untungnya beliau mau saja. Masih jadi PR buat saya untuk melakukan solo hiking. Saya harus belajar mandiri dan lebih berani untuk bepergian seorang diri.  Jumat, 30 Maret 2018 Tanggal merah di hari Jumat ini kami melakukan perjalanan darat dari Malang menuju Magetan. Kelar sepeda motor diparkir di kantor, kami berjalan menuju Terminal Arjosari dan naik bis jurusan Surabaya. Kami naik bus Restu Panda dengan tarif Rp 15.000/org dan turun di Terminal B...

Pendakian Gunung Gede Lintas Jalur Putri - Cibodas

Pertengahan tahun 2019 bisa jadi salah satu momen yang nggak akan saya lupakan. Tepat di bulan Juli, saya menyandang status pengangguran yang untungnya hanya bertahan satu bulan saja. Agustus akhir saya bertolak ke ibukota dan mencoba peruntungan disana. Dua bulan beradaptasi dengan kehidupan ibukota yang super cepat membuat saya sedikit merindukan nuansa kedamaian di alam.  Janjian tanpa ribet dengan mantan teman kantor di Malang yang kebetulan sedang dapat tugas di Jakarta. Hari itu kita jalan bertiga, saya, Ibor dan Abi. Sepulang dari kerja kita janjian untuk ketemu di Stasiun Manggarai pukul 7 malam. Perjalanan KRL dari Jakarta - Bogor menghabiskan waktu kira-kira 2 jam. Sampai di Stasiun Bogor, kita sudah janjian dengan travel yang akan mengantarkan kita ke basecamp di Gunung Putri dan minta dijemput di Basecamp Cibodas pada hari Minggu. Kalau ingin mendaki ke gunung sekarang enak, tinggal cari info travel antar-jemput bisa cuss berangkat tanpa harus mikir mau ...

sejarah musik SKA

Untuk mempelajari sejarah musik ska, kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska. Perang Dunia II adalah yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II dan terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962, Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika dan musiknya mulai terefleksi dalam optimisme baru dan aspirasi rakyat yang liberal. Sejak tahun 40-an, Jamaika telah mengadopsi dan mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra, dengan trombonisnya, Don Drummond dan master gitarisnya Ernest Ranglin, terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika, seperti Count Ba...