Pukul 6 pagi sampai diparkiran dan kita berpisah, Cak Dikin lari aku jalan kaki nyantai sambil menikmati udara pagi. Titik temu kita ada di Latar Ombo. Perjalanan ini mengingatkanku saat camping bersama geng Ranger Ijo Januari lalu. Berenam niatnya muncak eh karena sudah kepayahan Dan malam akhirnya mendirikan tenda di Latar Ombo. Hujan badai kabut dan ga dapet pemandangan tapi kita dapat pengalaman. ITU yang penting!
Lanjut ah. . . start jam 6 nyampe Latar Ombo sekitar jam 7 lebih sedikit. Ternyata kalau jalan sendiri jadi lebih cepat waktunya. Itulah mengapa sampai ada pepatah "Jika engkau ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Taping jika engkau ingin berjalan jauh, jalanlah bersama-sama". Sunyi sepi sendiri berjalan setapak demi setapak dan bodohnya aku kenapa kok nggak pas pakai sendal gunung, malah pakai sandal jepit item. It's so slippery u know. Sampai di Latar Ombo disambut puluhan monyet. Entah kenapa bahagia banget melihat kawanan itu. Next time kalau ke situ lagi aku ingin membawa buah buahan buat mereka.
Setelah hampir 8 tahun tak menyambangi tempat ini, ternyata banyak sekali perubahan. Aku seolah reuni dengan hawa, tempat, alam dan kenangan Latar Ombo. Hello, it's me again :)
"mbak iki lapo yo rek kok moto moto awake dewe" ujar salah satu kawanan monyet
BalasHapus"pose keren dulu ahhh, siapa tau mbak iki pencari bakat" ujar salah satu monyet
HapusBener banget tuh mbak, kalau nanjak gunung gitu mending selalu sedia makanan. khususnya untuk para kawanan monkey gitu, biasanya pada berebut daah
BalasHapusSalam blogger
salam mbak Endang, pengen bawa pisang dari bawah buat mereka. Tentrem rasane bisa memberi makan kawanan itu
Hapus