Langsung ke konten utama

Kembalinya jiwa rock Linkin Park di The Hunting Party


Pertengahan tahun 2014, Linkin Park kembali merilis album studio keenamnya bertajuk The Hunting Party. Lewat Warnes Bros Record album ini telah dirilis pada 13 Juni 2014 dan di Amerika Utara pada 17 Juni 2014. Ini adalah album pertama yang dibuat Linkin Park tanpa campur tangan Rick Rubin, dua anggota LP, Mike Shinoda dan Brad Delson lah yang jadi produser untuk album The Hunting Party.

Di dua album terdahulunya, Linkin Park sering bermain dengan sentuhan elektronika. Seolah ingin mengembalikan roots-nya ke jalur rock, Mike Shinoda dkk mengeluarkan album ini. Bisa dibilang album The Hunting Party adalah kisah perburuan LP yang ingin mengembalikan jiwa rock mereka. Ini adalah album studio pertama LP yang dibuat dengan keterlibatan musisi lain. LP mengajak beberapa musisi untuk berkolaborasi seperti Page Hamilton dari Helmet, Rakim, Daron Malakian dari System Of A Down, dan Tom Morello dari Rage Againts The
Machine.


Jangan harap untuk mendengarkan lagu berirama tenang dan kalem di album ini karena irama beraliran Alternative metal, Hard rock dan Rap rock yang bising bakal membuat telinga dan jantung berdegup. Teriakan Chester Bennington dipadu dengan vokal rap Mike Shinoda mampu mengobati kerinduanmu akan musik rock di tahun 90an. Tidak heran jika LP menggaet musisi dari era tersebut untuk lebih memberikan kesan rock era 90an di albumnya ini.

Mari mengulas sedikit track by track yang ada di album The Hunting Party.

Keys To The Kingdom: No control! No surprise! suara noise Chester Bennington dan ketukan drum langsung menyambut telinga sebagai track pembuka di album ini. Bisa dibilang ini adalah track campuran antara Hardcore punk dan Nu Metal. Di akhir lagu kamu akan mendengar suara teriakan anak kecil "I'm not allowed to say certain things, aahhhh!!"

All For Nothing: Suara gitar yang berat dengan ketukan drum yang slow dipadu suara Mike Shinoda dengan aksi rap yang bercerita tentang perlawanannya menolak untuk mematuhi perintah. Page Hamilton dari Helmet menyumbang suaranya di chorus dan membuat lagu ini makin terasa nuansa alternative metalnya.

Guilty All The Same: LP menggandeng hip hop rapper legenda yakni Rakim untuk mengisi lagu ini. Suara gitar dan ketukan drum yg cepat menjadi intro penyemangat sebelum suara khas Chester terdengar. Seolah mencari siapa yang salah Chester bercerita dan Rakim pun memberikan jawabannya.

The Summoning: Sebuah interlude berdurasi satu menit untuk menyambut track 'War'. Sebuah granat siap dilempar menuju medan peperangan.

War: Track yang terdengar nge-punk ala Bad Religion disajikan dalam durasi 2:11. Minim lirik di lagu ini, lebih banyak memberikan ruang untuk Brad Delson bersolo aksi.

Wastelands: Mike Shinoda mengawali lagu dengan aksi hip hop rapnya dipandu suara drum dan bass. LP mengajak pendengar seolah sedang naik roller coaster, mereka sukses memainkan tempo dan suasana lagu. Di akhir lagu mereka menempatkan outro yang menandakan track selanjutnya, 'Until It's Gone'.

Until It's Gone: Efek synth ala 'Numb' mulai dimainkan di lagu ini, LP seolah kembali ke lagu-lagu awal karirnya. Suara gitar yang berat dan keras tiba-tiba langsung berubah menjadi elektro-rock berirama pelan kemudian kembali ke awal. Telinga benar-benar dimanjakan dengan naik turunnya ritme dalam lagu ini.

Rebellion: Track bertempo cepat hasil kolaborasi dengan gitaris dari System Of A Down, Daron Malakian. Suara vokal Mike Shinoda menguasai lagu ini dan hanya menyisakan part untuk Chester di akhir lagu.

Mark The Graves: Sebuah lagu dinamis yang akan mempermainkan telinga pendengar dengan nada tinggi dan rendah. Dengan style permainan gitar ala tahun 90an yang mengingatkan pada Metallica. Lagu ini ditutup dengan nada yang akan mengarahkan pendengar ke track selanjutnya, 'Drawbar'.

Drawbar: Track instrumental kedua di album The Hunting Party dengan durasi 2:46 ini, LP berkolaborasi dengan Tom Morello dari Rage Againts The Machine. Suara permainan piano yang suram disambut parade drum serta permainan gitar Tom membuat lagu ini makin terdengar dramatis.

Final Masquerade: Hampir sama dengan 'Until It's Done', LP bermain dengan musik 'lawas' mereka. Synths, sedikit elektronika dan suara vokal melodik Chester mendominasi track ini.

A Line In The Sand: Track terakhir di album Hunting Party ini memberikan semua keseluruhan apa yang dimiliki LP. Kualitas musik dan vokal semua seolah dikeluarkan di track ini. Irama di lagu ini hampir sama dengan 'Guilty All The Same' yang bermain dengan tempo cepat.



TRACKLIST
1. “Keys to the Kingdom” 3:38
2. “All for Nothing” (featuring Page Hamilton)     3:33
3. “Guilty All the Same” (featuring Rakim)     5:56
4. “The Summoning” 1:00
5. “War” 2:11
6. “Wastelands” 3:15
7. “Until It’s Gone” 3:53
8. “Rebellion” (featuring Daron Malakian)     3:44
9. “Mark the Graves” 5:05
10. “Drawbar” (featuring Tom Morello)     2:46
11. “Final Masquerade” 3:37
12. “A Line in the Sand” 6:35

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Lawu, Perjalanan Malang - Basecamp Cemoro Sewu Magetan

Akhirnya berhasil nge-check list satu gunung lagi yang berhasil dikunjungi. Sudah sejak lama sebenarnya ingin mencoba trek pendakian Gunung Lawu. Dalam setahun mungkin bisa 2-3 kali saya berkunjung ke kota Magetan, liburan ke rumah Raras. Guratan punggungan Gunung Lawu tiap pagi selalu seolah mengawe-awe minta untuk didaki dan pada awal bulan April 2018 kemarin kesempatan itu datang. Cuti sudah ACC, peralatan lengkap tinggal berangkat. Pendakian kemarin itu saya ditemani oleh mas Indra, meski minta ditemani dengan terpaksa untungnya beliau mau saja. Masih jadi PR buat saya untuk melakukan solo hiking. Saya harus belajar mandiri dan lebih berani untuk bepergian seorang diri.  Jumat, 30 Maret 2018 Tanggal merah di hari Jumat ini kami melakukan perjalanan darat dari Malang menuju Magetan. Kelar sepeda motor diparkir di kantor, kami berjalan menuju Terminal Arjosari dan naik bis jurusan Surabaya. Kami naik bus Restu Panda dengan tarif Rp 15.000/org dan turun di Terminal B...

Pendakian Gunung Gede Lintas Jalur Putri - Cibodas

Pertengahan tahun 2019 bisa jadi salah satu momen yang nggak akan saya lupakan. Tepat di bulan Juli, saya menyandang status pengangguran yang untungnya hanya bertahan satu bulan saja. Agustus akhir saya bertolak ke ibukota dan mencoba peruntungan disana. Dua bulan beradaptasi dengan kehidupan ibukota yang super cepat membuat saya sedikit merindukan nuansa kedamaian di alam.  Janjian tanpa ribet dengan mantan teman kantor di Malang yang kebetulan sedang dapat tugas di Jakarta. Hari itu kita jalan bertiga, saya, Ibor dan Abi. Sepulang dari kerja kita janjian untuk ketemu di Stasiun Manggarai pukul 7 malam. Perjalanan KRL dari Jakarta - Bogor menghabiskan waktu kira-kira 2 jam. Sampai di Stasiun Bogor, kita sudah janjian dengan travel yang akan mengantarkan kita ke basecamp di Gunung Putri dan minta dijemput di Basecamp Cibodas pada hari Minggu. Kalau ingin mendaki ke gunung sekarang enak, tinggal cari info travel antar-jemput bisa cuss berangkat tanpa harus mikir mau ...

foto foto perjalanan ke Gunung Ciremai

Kumpulan foto perjalanan dari Malang ke Cirebon this in Nindya aka cipret and this is Me Sementara ngemper menunggu di jemput makan nasi jamblang khas cirebon naek G5 menuju terminal harjomukti lanjut naek ELF ke arah kuningan naek mikrolet kuning turun di gedung perjanjian pos pos yang musti dilalui sebelum nyampe puncak Pos perijinan warung pak saman di pos perijinan sebelum brangkat pose dulu Perjalanan panjang akan dimulai menuju pos Cibunar sampai di pos Cibunar tempat mata air Cibunar oleh Nindya cipret mengisi air di pos Cibunar Sumber air di pos Cibunar Jambul dan mas Ashar Sunset di Kondang Amis ...