Pendakian Gunung Gede Lintas Jalur Putri - Cibodas




Pertengahan tahun 2019 bisa jadi salah satu momen yang nggak akan saya lupakan. Tepat di bulan Juli, saya menyandang status pengangguran yang untungnya hanya bertahan satu bulan saja. Agustus akhir saya bertolak ke ibukota dan mencoba peruntungan disana. Dua bulan beradaptasi dengan kehidupan ibukota yang super cepat membuat saya sedikit merindukan nuansa kedamaian di alam. 

Janjian tanpa ribet dengan mantan teman kantor di Malang yang kebetulan sedang dapat tugas di Jakarta. Hari itu kita jalan bertiga, saya, Ibor dan Abi. Sepulang dari kerja kita janjian untuk ketemu di Stasiun Manggarai pukul 7 malam. Perjalanan KRL dari Jakarta - Bogor menghabiskan waktu kira-kira 2 jam. Sampai di Stasiun Bogor, kita sudah janjian dengan travel yang akan mengantarkan kita ke basecamp di Gunung Putri dan minta dijemput di Basecamp Cibodas pada hari Minggu. Kalau ingin mendaki ke gunung sekarang enak, tinggal cari info travel antar-jemput bisa cuss berangkat tanpa harus mikir mau naik transport umum. 

Sekitar tengah malam sampailah kita di Basecamp Koperasi yang ada di Gunung Putri. Banyak basecamp-basecamp di sini yang bisa membantu kita masalah perijinan. Menurut saya, perijinan di sini masih sedikit longgar dan tidak seketat seperti saat mendaki Gunung Semeru yang mengharuskan pendaki untuk Booking Online. Malam itu kita istirahat sebentar dan menyewa tenda dari basecamp ini. Menjelang dini hari rombongan pendaki mulai banyak yang berdatangan. Gunung Gede saat weekend memang tak pernah sepi pengunjung.


Basecamp Koperasi
Menuju Pos Perijinan
Menyerahkan kertas sakti

Seberes packing dan menyiapkan peralatan pendakian, kita menuju warung untuk sarapan dahulu. Tak lupa juga kita beli nasi bungkus yang nantinya akan kita makan saat istirahat siang. Dari Basecamp Gunung Putri kita berjalan 15 menit menuju Pos Sekretariat GPO. Disinilah kita menyerahkan kertas ajaib sebelum melanjutkan mendaki Gunung Gede. Barang-barang yang dilarang untuk dibawa naik disita sementara di sini, contohnya tissue basah, music box, gitar dll. Jam 7 lewat kita mulai start pendakian, jalanannya nanjak terus dan tak ada bonus hingga sampai di Alun Alun Surya Kencana.

Berikut nama-nama pos pendakian dan estimasi waktu yang dibutuhkan
1. Basecamp - Pos Perijinan GPO : 15 menit
2. Pos Perijinan GPO - Legok Leunca :  60 menit
3. Legok Leunca - Buntut Lutung : 90 menit 
4. Buntut Lutung - Lawang Sekateng : 90 menit
5. Lawang Sekateng - Simpang Maleber : 90 menit
6. Simpang Maleber - Alun Alun Surya Kencana : 60 menit 
7. Alun Alun Surya Kencana - Puncak G. Gede : 60 menit

Jam menunjukkan pukul 11 siang dan perut kita sudah keroncongan, kita pun memutuskan untuk istirahat dan membuka bekal nasi bungkus di Pos Lawang Sekateng. Selepas istirahat makan siang, kita melanjutkan perjalanan dan tepat jam 1 siang kita sudah sampai di Pos Maleber. Trek dari Pos Maleber menuju Alun Alun Surya Kencana sudah lumayan landai dan didominasi dengan bebatuan yang sudah ditata rapi. Tepat jam 2 siang akhirnya sampai juga kita di Pos Alun Alun Surya Kencana Timur. Sebuah padang savana yang luas membentang dari ujung timur hingga ke barat. Rasa lelah terbayar sudah kalau sampai di camp Surken ini.

Nasi bungkus nikmat

Pos Simpang Maleber

Pos Alun Alun Surya Kencana Timur

Sampai di Surken disambut kabut
Pengalaman yang tak terlupakan saat mendaki Gunung Gede ini adalah saat kita akan memasang tenda sewaan yang ala kadarnya. Baru kali ini dipusingkan dan ga gercep masang tenda. Butuh waktu hampir sejam sendiri berjibaku dengan 'tenda biru' itu. Bongkar pasang frame tenda tanpa tali itu sangat menyita waktu. Untungnya tenda sudah berdiri dan kita sudah anteng bergelung dalam hangatnya sleeping bag sebelum turun hujan. Syahdu sekali suasana sore itu. Suara rintik hujan yang jatuh ke tenda masih terngiang di telinga. Suara yang menenangkan hati dan pikiran. 

Hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur hingga malam, rombongan pendaki masih silih berganti berdatangan memenuhi camp Surken. Tenda sewaan ala kadarnya tak henti-hentinya 'menghibur' kita. Kondensasi membuat air mengalir di dalam tenda. Sungguh pengalaman yang tak akan terlupa.


menikmati pemandangan sore

plank nama di Surken

suasana pagi di camp Surken

Gundam ikut sarapan

pagi yang indah di camp Surya Kencana

Pagi itu matahari terbit dengan sangat indahnya. Camp Alun Alun Surya Kencana dipenuhi dengan warna-warni tenda para pendaki. Kita tidak summit ke puncak Gede karena kita berencana untuk lintas menuju Cibodas. Usai sarapan dan packing, jam setengah 9 kita melanjutkan perjalanan menuju Puncak Gunung Gede. Estimasi dari camp Surken menuju Puncak Gede adalah 45 menit.

Ibor dan Abi jalannya ngegas, kita janjian akan saling tunggu di Puncak Gede. Sementara saya berjalan semampunya, maklum kelebihan berat badan ehe. Tepat pukul setengah 10 akhirnya saya sampai juga di atas Puncak Gede. Sembari menunggu kedatangan saya, Ibor dan Abi berkenalan dengan 2 pendaki asal Bekasi. Mereka guyub istirahat dan ngopi-ngopi di ketinggian. Setelah 30 menit menikmati indahnya Puncak Gede, jam 10 kita melanjutkan perjalanan turun menuju basecamp Cibodas.

Gundam pose di Puncak Gede

Ngopi-ngopi di Puncak Gede

Mandatory pose di tugu Puncak Gede

Perjalanan menyusuri kawah Gede


Perjalanan menyusuri bibir kawah Gunung Gede sangat memanjakan mata. Entah sudah berapa kali kita berhenti untuk sekedar mengabadikan momen. Jam 11 kita sampai di tanjakan setan ( kalau naik via Cibodas ), di sini kita mengantri untuk turun karena menunggu giliran saking banyaknya pendaki. Setelah 90 menit berjalan kaki, akhirnya kita sampai di Pos Kandang Badak dan memutuskan untuk istirahat makan siang. Waktu menunjukkan pukul 11:30 saat itu, masih ada waktu sekitar 1 jam untuk kita beristirahat.

Pos Kandang Badak merupakan Pos percabangan antara Puncak Gede dan Puncak Pangrango. Masing-masing puncak bisa ditempuh selama 2 jam. Fasilitas seperti air dan warung tersedia melimpah di pos ini.

tanjakan setan

percabangan Gede - Pangrango
Usai melepas lelah dan mengisi amunisi, jam setengah 1 kita melanjutkan perjalan turun. Dari pos Kandang Badak hingga Pos Cibodas jalurnya didominasi dengan trek bebatuan yang sudah tersusun rapi. Dikarenakan terlalu tersirap dengan indahnya jalur Cibodas, kita tak banyak mengabadikan momen. Entahlah, sudah malas untuk sekedar mengambil kamera HP. Saat turun kita melewati sungai air panas dan sempat berhenti beberapa saat untuk merendam kaki. 

Berikut beberapa pos-pos pendakian yang akan dilewati saat turun dari Pos Kandang Badak 2400 mdpl menuju Perijinan Cibodas 1250 mdpl: Pos Kandang Badak - Panca Weuleuh - Kandang Batu - Air Panas - Pondok Pemandangan - Batu Kukus 3 - Batu Kukus 2 - Batu Kukus 1 - Rawa Denok 2 - Rawa Denok 1 - Rawa Panyangcangan - Rawa Gayonggong / Telaga Biru - Tarentong - Pos Perijinan Cibodas.



Pos Kandang Batu

Rawa Gayonggong

Puncak Pangrango tampak di belakang
Sekitar pukul 4 sore rombongan kita sampai di Rawa Gayonggong. Tempat ini merupakan spot favorit dari pendaki untuk mengabadikan momen. Jembatan beton membentang di sepanjang jalurnya. Selalu waspada dan hati-hati ya kalau berjalan di sini karena sudah banyak beton yang bolong jadi waspadalah kalau tidak mau kejeglong.

Langit mendung dan kabut pun turun menemani perjalanan menuju Pos Perijinan Cibodas. Beruntung kami sampai di Pos Perijinan sesaat sebelum hujun turun dengan derasnya. Jam pun menunjukkan pukul 5 sore. Alhamdulillah rombongan kita sudah sampai di bawah sebelum gelap. Usai hujan reda, kita lanjut berjalan menuju titik penjemputan sekaligus mengembalikan tenda di Basecamp Edelweis.

Terima kasih semesta karena sudah mengizinkan saya untuk kembali melepas rindu berpeluh. Masih banyak list Gunung di Jawa Barat yang wajib untuk dikunjungi. Situs Gunung Padang dan Gunung Papandayan tunggu kedatanganku ya!

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak

Postingan Populer